TERBARU
Loading...

Air Panas Guci Indah adalah Objek wisata yang berada di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Memiliki luas 210 Ha, terletak di kaki Gunung Slamet bagian utara dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter. Dari Kota Slawi berjarak ± 30 km, sedangkan dari Kota Tegal berjarak tempuh sekitar 40 km ke arah selatan.

Air yang mengalir dari pancuran-pancuran di obyek wisata ini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit seperti rematik, koreng serta penyakit kulit lainnya, khususnya Pemandian Pancuran 13 yang memang memiliki pancuran berjumlah tiga belas buah.

Ada sekitar 10 air terjun yang terdapat di daerah Guci. Di bagian atas pemandian umum pancuran 13, terdapat air terjun dengan air dingin bernama Air Terjun Jedor. Dinamai begitu karena dulu tempat di sekitar air terjun setinggi 15 meter itu adalah milik seorang Lurah yang bernama Lurah Jedor. Untuk berkeliling di sekitar obyek wisata dapat dilakukan dengan menyewa kuda dengan tarif sewa yang relatif murah.

Fasilitas yang tersedia antara lain penginapan (kelas melati sampai berbintang), wisata hutan (wana wisata), kolam renang air panas, lapangan tennis, lapangan sepak bola, dan bumi perkemahan.

Mitos/Legenda

Objek wisata ini biasanya ramai dikunjungi pada malam Jumat Kliwon. Banyak orang yang ngalap berkah. Konon, kalau mandi pada pukul 12 malam dengan memohon sesuatu, permohonan apapun akan dikabulkan. Kepercayaan ini sudah turun-temurun.

Sejarah

Diceritakan air panas Guci adalah air yang diberikan Walisongo kepada orang yang mereka utus untuk menyiarkan agama Islam ke Jawa Tengah bagian barat di sekitar Tegal. Karena air itu ditempatkan di sebuah guci (poci), dan berkhasiat mendatangkan berkat, masyarakat menyebut lokasi pemberian air itu dengan nama Guci. Tapi karena air pemberian wali itu sangat terbatas, pada malam Jumat Kliwon, salah seorang sunan menancapkan tongkat saktinya ke tanah. Atas izin Tuhan, mengalirlah air panas tanpa belerang yang penuh rahmat ini.

Guci terletak di kaki Gunung Slamet bagian Utara, dengan ketinggian sekitar 1.500 meter dari permukaan air laut mempunyai udara yang sejuk dengan suhu sekitar 20 derajat celcius.

Cerita tentang GUCI berawal dari sebuah pedukuhan yang bernama Kaputihan. Kaputihan berarti yang belum tercemar atau masih suci, yang berarti daerah Kaputihan belum tercemar oleh agama dan peradaban lain. Istilah Kaputihan pertama kali yang memperkenalkan adalah Beliau yang dikenal dengan Kyai Ageng Klitik (Kyai Klitik) yang nama sesungguhnya adalah Raden Mas Arya Hadiningrat asal dari Demak. Setelah Beliau Kyai Klitik menetap dan tinggal cukup lama di Lereng Gunung Slamet (kampung Kaputihan) maka banyak warga yang berdatangan dari tempat lain sehingga kampung Kaputihan menjadi ramai. Suatu ketika datanglah Syech Elang Sutajaya utusan Sunan Gunungjati (Syeh Syarief Hidayatulloh) dari pesantren Gunungjati Cirebon untuk syiar islam.

Dan kebetulan di kampung Kaputihan sedang terjadi pagebluk (bencana alam, penyakit merajalela, tanaman diserang hama dsb), sehingga Beliau Elang Sutajaya memohon petunjuk kepada Alloh SWT dengan semedi kemudian Alloh SWT member petunjuk, supaya masyarakat kampung Kaputihan meningkatkan iman dan taqwanya kepada Alloh SWT dengan menggelar tasyakuran, memperbanyak sedekah dan yang terkena wabah penyakit khususnya gatal-gatal agar meminun air dari kendi (Guci) yang sudah dido’akan oleh Sunan Gunungjati. Dalam kesempatan itu pula Sunan Gunungjati berkenan mendo’akan sumber air panas di kampong Kaputihan agar bisa dipergunakan untuk menyembuhkan segala penyakit. Semenjak itu karena kendi (guci) berisi air yang sudah dido’akan oleh Sunan Gunungjati ditinggal dikampong Kaputihan dan selalu dijadikan sarana pengobatan. Maka sejak saat itu masyarakat sekitar menyebut-nyebut Guci-guci. Sehingga Kyai Klitik selaku Kepala Dukuh Kaputihan Merubahnya menjadi Desa Guci, dan Beliau sebagai Lurah pertamanya.

Guci peninggalan Elang Sutajaya itu berada di Musium Nasional setelah pada pemerintahan Adipati Brebes Raden Cakraningrat membawanya ke Musium.

Sumber : Dinas Pariwisata & Budaya Kab. Tegal.

Akses

Dari arah Semarang, pengunjung dapat menggunakan bus jurusan Semarang-Tegal. Setelah sampai di Terminal Tegal, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum (minibus) menuju Desa Tuwel yang memakan waktu sekitar 30 hingga 45 menit. Dari Tuwel, perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan bak terbuka menuju Guci. Dengan kendaraan tersebut, perjalanan sekitar 30 menit.

FASILITAS UMUM

A.  Pemandian Air panas terbuka :
•    Pancuran 13
•    Pancuran  7
•    Pancuran 5
•    Kolam renang (Duta Wisata, Barokah, Mega indah)

B.  Pemandian Air panas tertutup :
•    Ada 20 kamar tertutup

C.  Wisata alam :
•    Out bound
•    Wana wisata
•    Pendakian bukit perkasa

D.  Kuda wisata :
OW Guci ada 43 kuda wisata terlatih

E.  Hotel :
Jumlah Hotel di Obyek Wisata Guci :
•    Hotel Duta Wisata
•    Hotel Mega indah
•    Hotel Brahma Lestari
•    Hotel Bukit Indah
•    Hotel Permata hijau
•    Hotel Guci Mas
•    Hotel Guci kencana
•    Hotel Janoko

F.  Villa
Ada 14 Villa di OW Guci (data terlampir)

G.  Pondok Wisata
Yang dimaksud Pondok wisata adalah Rumah penduduk yang disewakan untuk pengunjung (data terlampir) yang telah mendapat izin oleh UPTD pengelola OW Guci.

H.  Kios souvenir
Disediakan Cinderamata produksi hasil Home industry masyarakat Desa Guci yaitu, manisan ciremai, papaya, Jus strawberry, dll.

I.  Agro Wisata
Di Obtek Wisata Guci ada berbagai tanaman yaitu :
•    Kebun strawberry
•    Kebun wortel
•    Kebun kubis

J.  Air Terjun dan Mata air :
•    Air terjun Jedor
•    Air terjun sruwit
•    Air terjun sigedong
•    Air terjun pengantaian
•    Air terjun kembar
•    Air terjun awu
•    Air terjun capit urang

K.  Mata Air (TUK) :
•    Tuk vagina
•    Tuk sengang
•    Tuk konyal
•    Tuk kesepuhan
•    Tuk pengasihan
•    Tuk teyeng

FASILITAS SOSIAL
1.    Musholla
2.    WC/ Toilet
3.    Parkir
Ada 3 tempat, yaitu :    
•    Pasar (khusus kendaraan besar)
•    Terminal atas (untuk kendaraan kecil)
•    Terminal bawah (untuk kendaraan truk/Bus)

INFORMASI
Dukuh Pekandangan Kel. Rembul, Kec. Bojong – Tegal

Tiket

Harga Tiket Masuk Untuk Hari Biasa :
  • Dewasa : Rp. 5.000,- + Asuransi Jasa Raharja
  • Anak-anak : Rp. 4.500,- + Asuransi Jasa Raharja
Harga Tiket Masuk Untuk Hari Libur/Tanggal Merah
  • Dewasa : Rp. 7.000,- + Asuransi Jasa Raharja
  • Anak-anak : Rp. 6.500,- + Asuransi Jasa Raharja

Sebagai agenda rutin Satpol PP Kota Tegal sekaligus melaksanakan Instruksi Satpol Propinsi Jateng dalam rangka menciptakan ketertiban dan suasana kondusif, Tim Gabungan Satpol PP bersama Polres Tegal Kota, Kamis (11/6) menggelar Razia Kost. Sebanyak 7 rumah kost dikunjungi dan dilakukan pendataan oleh tim.

Kepala Kantor Satpol PP Kota Tegal melalui Kasie Penegakan Perda dan Perwal, Suhardi mengatakan, dari 7 tempat kost yang didatangi tim, dijumpai 2 tempat kost belum memiliki ijin HO. Satu tempat kost ijinnya belum diperpanjang dan satu tempat kost lagi sama sekali belum berijin. Selain memantau ijin, juga mendata semua penghuni kost dan aturan tempat kost.

Di tempat kost yang berada di jalan KS. Tubun, tim menjumpai 2 pasangan ABG dan 1 temannya berada di kamar dan merupakan pasangan tak sah. Kelima ABG ini, dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Tegal untuk dilakukan pembinaan. Pembinaan selain dari Satpol PP juga langsung diberikan oleh Personil Provost Polres Tegal Kota. Mereka juga harus menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi. Jika kedapatan lagi maka sanksi yang diberikan bisa lebih berat.

Menurut Suhardi, pada intinya Pemerintah Kota Tegal memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berwirausaha. Namun harus tetap mematuhi aturan yang ada. Pemilik kost juga harus memberikan aturan tegas kepada penghuninya. Karena tidak diperkenankan jika tempat kost campur, tetapi harus satu gender. Jika kost khusus Putri maka penghuninya harus seluruhnya perempuan ataupun sebaliknya. Tetapi jika ingin membuka kost keluarga, pemilik juga harus menjamin seluruh penghuninya memiliki surat nikah yang sah. Suhardi juga menghimbau, akan lebih baik setiap tempat kost ada penjaganya. Danu
______________________________

Walikota Tegal Hj. Siti Masitha Soeparno menegaskan ijazah miliknya bisa dipertanggungjawabkan dan sudah diverifikasi dan dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.
“Untuk itu apa yang disampaikan di media yang menyampaikan bahwa ijazah Walikota Tegal itu palsu, itu adalah sebuah fitnah,” tegas Walikota saat sambutan di Peringatan Dies Natalis XIII Politeknik Harapan Bersama, Senin (8/6) malam, di Halaman Kampus Politeknik Harapan Bersama Jl. Mataram Kota Tegal. Dalam kesempatan itu Walikota juga meresmikan Penggunaan Gedung C Politeknik Harapan Bersama.

Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Walikota disaksikan oleh Direktur Politeknik Harber Mc. Chambali, B, Eng, E.E. M.Kom dan Ketua Yayasan Poltek Harber Khafdillah, MS, S.Kom, SH.
Penegaskan Walikota ini menjawab isu yang berkembang di berbagai media yang menyebutkan dugaan ijazah Walikota Tegal adalah palsu.

Dalam sambutannya Walikota meminta Poltek Harber untuk menjunjung tinggi kualitas, integritas dan komitmen untuk membangun dan memajukan pendidikan secara hakiki.
Disebutkan Walikota, kelahiran Poltek Harber 13 tahun lalu, tentunya didasari oleh keinginan luhur untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut memberikan sumbangan pemikiran terhadap pembangunan bangsa pada umumnya. Karena itu, sangat tepat jika kiranya peristiwa Dies Natalis XIII tahun ini menjadikan segenap civitas akademika Poltek Harber dapat melakukan evaluasi diri atas perwujudan visi dan misinya, serta langkah - langkah yang telah dilakukan selama ini.

Segenap keberhasilan yang sudah dicapai, tentu akan terus ditingkatkan, sedangkan terhadap kekurangan yang mungkin masih ada akan disempurnakan, sekaligus mengambil strategi tepat dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi di masa datang yang akan semakin ketat dan berat,” ungkap Walikota.

Walikota menegaskan harapan tentang pentingnya pengembangan Politeknik Harapan Bersama dengan perguruan tinggi lain yang ada di Kota Tegal untuk untuk terus mengembangkan diri. “Kita semua berharap, agar perguruan tinggi yang ada di Kota Tegal ini saling sinergi dengan keunggulan disiplin ilmu yang dikembangkan di masing - masing perguruan tinggi, sehingga dapat menjadi kebanggaan bersama di kota kita ini dapat menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan dan kepakaran yang disegani di Jawa Tengah dan Indonesia, bahkan di kawasan pasifik,” ungkap Walikota.
Ketua Yayasan Poltek Harber Khafdillah, MS, S.Kom, SH sebelum pemotongan tumpeng dan diserahkan kepada Direktur Politeknik Harber Mc. Chambali, B, Eng, E.E. M.Kom mengatakan bahwa ia merasa bangga dan bersyukur secara mendalam, apa yang menjadi satu peruwujudan dalam rangka pegembangan Politeknik untuk selanjutnya, yayasan akan senantiasa dan secara terus menerus mengembangkan.

“Untuk selanjutnya mohon kepada Direktur selaku otritasi di bidang penyelenggaran pendidikan semoga kita dapat seiya sekata dan dapat mendukung apa yang menjadi satu visi misi Politeknik dan mendukung sebagai mitra pemerintah dalam rangka pembangunan di Kota Tegal dan Indonesia,” ungkapnya.as
Dan sesuai visi misi yang telah disampaikan oleh Ketua Yayasan, dalam kurun waktu tahun 2015 dan 2016 untuk pertama kalinya, Politeknik dalam waktu dekat akan mengirimkan mahasiwanya ke Negeri China. “Yang udah berlangsung tahun 2014 sukses besar, kita kirim lima mahasiswa sudah berada di Korea Selatan,” tuturnya.
______________________________

Tegal Kota_Puluhan anggota gabungan Satuan Polisi Pamong Praja dan Polres Tegal Kota Selasa malam 9 Juni 2015 menggelar razia khususnya di tempat hiburan karaoke. Razia dilakukan dalam rangka pelaksaanan penertiban dan keamanan menjelang bulan suci ramadhan 2015.

Petugas gabungan berjumlah lebih dari 20 orang melakukan penyisiran di sejumlah tempat, pertama razia memasuki salah satu karaoke di komplek ruko nirmala Kota Tegal. Satu persatu petugas memasuki bilik room dan mendapati beberapa wanita pemandu lagu atau PL sedang menemani pelanggan menyanyi bersanding dengan minuman keras. Saat itu pula pelanggan karaoke tersebut dimintai keterangan atas kepemilikan miras.

Tidak hanya selesai di Hollywood karaoke, petugas kembali memasuki tempat karaoke Blue Heaven dan Flash. Tanpa diduga, beberapa krat miras juga ditemukan di belakang gudang. Di ruang karaoke petugas kembali menemukan Botol ciu kecil belum sempat diminum oleh pelanggan dibawah kolong meja. Botol ciu kecil ini sengaja disembunyikan oleh pelanggan untuk berpesta sambil bernyanyi.

Belum puas atas penemuan miras di tiga lokasi, petugas kembali mendatangi dua tempat karaoke di Excite dan Zone karaoke. Kembali dalam razia yang dipimpin Kepala Satpol PP Kota Tegal Hartoto, petugas menemukan miras berkadar alkohol lebih dari 4 persen disimpan di gudang bagian belakang serta lemari pendingin.

Kepala Satpol PP Kota Tegal Hartoto mengatakan razia dilakukan untuk menjaga ketertiban keamanan wilayah kota tegal agar kondusif menjelang bulan ramadhan. Dari hasil razia petugas menyita ratusan miras yang ditemukan di lima lokasi tempat karaoke. Sedangkan para wanita pemandu lagu sementara hanya didata dan dilakukan pembinaan.

Hartoto juga menyampaikan razia juga untuk mengingatkan kepada pemilik karaoke agar selama bulan ramadhan tidak beroperasi dan bila ditemukan ada tempat karaoke buka pada saat puasa pihaknya tidak segan-segan mencabut ijin tempat karaoke tersebut.(yul)
______________________________

Salah satu eskalator di sebelah utara Blok A Lantai 2 Pasar Pagi, yang rusak sehingga tidak dapat difungsikan, segera diperbaiki sebelum bulan Suci Ramadhan. Sehingga pedagang tidak perlu risau pengunjung yang naik ke lantai 3 jumlahnya berkurang.

Hal tersebut diungkapkan Walikota Tegal Hj. Siti Masitha Soeparno menjawab aspirasi salah seorang pedagang lantai 3 Pasar Pagi, Tati, yang menyebut minat pengunjung berkurang untuk naik ke lantai 3 karena salah satu eskalator di lantai 2 menuju lantai 3 di sebelah utara Pasar Pagi Blok A lantai dua tidak berfungsi.

“Tolong diperbaiki eskalator untuk naik ke lantai 3. Kalau mati pengunjung berkurang,” ungkap Tati saat acara Dialog dan Tatap Muka antara Walikota dengan Keluarga Besar Pedagang Pasar Pagi Blok A Kota Tegal, di Blok A Lantai 2 Pasar Pagi, Kamis (4/6) siang.
“Sebelum puasa, Insyaallah segera diperbaiki sehingga memudahkan akses pengunjung naik ke lantai 3. Karena eskalator merupakan salah satu sarana dan prasarana di Pasar Pagi,” ungkap Walikota.

Sebelumnya Kepala Bidang Pasar Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Tegal H. Fahrudin menyebutkan pihaknya memiliki anggaran Rp. 80 juta untuk reparasi sarana dan prasarana pasar Pagi. Untuk kebutuhan eskalator yang mengalami kemacetan, disebutkan Fahrudin, pihak rekanan secara teknis menyebut perbaikan eskalator perlu penggantian panel jika eskalator tetap ingin lancar berjalan. “Kalau diganti nyicil perbagian dikhawatirkan berhenti lagi. Padahal harga panelnya sekitar Rp. 33 juta,” ungkap Fahrudin.
Namun hal tersebut tidak menjadi kendala, Fahrudin berjanji sebelum puasa eskalator sudah terpasang. Disebutkannya untuk memesan panel diperlukan waktu 10 hari karena panel sulit dicari disebabkan eskalator merupakan produk keluaran lama. “Diupayakan minggu depan sudah dapat dipasang,” ungkap Fahrudin.

Selain eskalator, Yan (40) pemilik Kios Juwita di lantai 2 Blok A menyebut kondisi Pasar Pagi khususnya blok A tidak dirancang untuk memasang AC atau pendingin udara secara sentral. Sehingga udara di dalam Blok A cukup panas. Untuk itu, ia meminta Pemkot untuk memasang pendingin udara, exhaust atau lubang angin di pojokan-pojokan Blok A, agar sirkulasi udara lancar.

Sedangkan untuk keamanan, ia meminta Pemkot untuk memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengunjung karena di hari-hari pasaran yakni Rabu dan Minggu banyak pencopet. “Biasanya Rabu dan Minggu juragan pencopet drop anak buahnya di Pasar Pagi. Ini mengurangi kenyamanan pengunjung. Kalau ada satpam yang dibiayai Pemkot tentu meningkatkan kenyamanan pengunjung,” ungkap Yan.

Plt. Dinkop UMKM dan Perindag Drs. Soeripto menyebut, untuk keamanan akan dilaksanakan rekruitmen personel keamanan dari masyarakat yang memiliki kemampuan, potensi untuk keamanan Pasar Pagi yang dibiayanya dibebankan Pemkot. “Direncanakan pada bulan Januari menggunakan APBD 2016 kita realiasikan rekruitmen petugas keamanan yang bekerja sama dengan Polresta Tegal. Februari sudah efektif bekerja,” ungkap Soeripto.

Petugas keamanan direncanakan berjumlah 13 orang, satu koordinator dan setiap hari ada tiga shift. Sementara tenaga keamanan dari Satpol PP Kota Tegal berjumlah 6 irang yang selama ini bertugas tetap ditugaskan.

Sedangkan mengenai permintaan AC maupun exhaust, Soeripto meminta waktu untuk berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum. Sebab untuk melubangi dinding memerlukan perhitungan teknis. “Karena ada hubungannya dengan konstruksi bangunan, kami koordinasi dengan DPU. Apakah bisa dibuka, ukuran berapa lebarnya. Kalau bisa dibuka demi kenyamanan di dalam pasar, kami upayakan dibuka. Kalau tidak bisa terpaksa kami tidak membuka tembok,” jelas Soeripto.
______________________________

Kota Tegal sebelumnya menjadi sumber tilawah nasional bahkan dunia. Namun sayangnya akhir-akhir ini Kota Tegal harus bekerja keras dalam hal peningkatan Tilawatil Qur'an maupun Hafidzul Qur'an. Untuk itu, ke depan Kota Tegal ditantang untuk dapat melahirkan tilawah berprestasi, setidak-tidaknya di Jawa Tengah.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Jawa Tengah Drs. H. Ahyani, M. Si saat memberi sambutan dalam Pembukaan Safari Pelatihan Tilawatil Qur’an yang diselenggarakan oleh LPTQ Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung Setda Kota Tegal, Rabu (3/6).

“Saya percaya Tegal sumbernya tilawah nasional bahkan dunia. Hanya sayangnya sekarang akhir-akhir ini, bukan hanya mengingat masa lalu, tetapi bagaimana nanti kedepan Kota Tegal bisa mengembangkan menjadi pilar atau sumber tilawatil Qur'an, setidak-tidaknya di Jawa Tengah. Ini tantangan bagi Kota Tegal,” ungkap Ahyani yang menyebut Kota Tegal menjadi urutan ke 14 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam Safari Pelatihan Tilawah Quran tahun ini.

Hal tersebut diungkapkan Ahyani karena prihatin prestasi pengembangan tilawatil qur'an dan tahfidzul qur'an saat ini. Padahal, sebut Ahyani, sebelumnya pada awal-awal tahun 1968-1970, Provinsi Jawa Tengah mempunyai prestasi yang membanggakan bahkan lahir dari Kota Tegal. “Kalau tidak salah ada tiga tokoh besar di Kota Tegal, KH. Abdul Hakim Muslim, KH. Abdul Aziz Muslim dan KH. Achmad Cibaweh. Luar biasa, tidak ada di Jawa Tengah ini yang mempunyai tokoh besar di bidang tilawatil qur'an kecuali di Kota Tegal,” ungkap Ahyani.

Namun Ahyani menyayangkan, karena akhir-akhir ini kota Tegal, dilihat dari peta yang dimiliki LPTQ, Kota Tegal harus bekerja lebih keras lagi dalam hal peningkatan kualitas khususnya tilawah maupun tahfidzul qur'an. Untuk itu, pihaknya mengadakan pembinaan tilawatil qur'an di masing-masing daerah. Sebab pembinaan sejenis tidak banyak dilakukan di daerah masing-masing.

“Kalau pun ada pembinaan di daerah, belum banyak guru atau pembina yang berstandart dan berkualitas. Ini yang kami temukan, sudah jarang diadakan, pembinaan kurang. Makanya kita kumpulkan pembina dan pelatih tahfidzul atau tilawah qur'an dengan harapan jadikan modal atau standart untuk pelatihan berikutnya. Jadi tidak berhenti disini. Kami mengharapkan saudara-saudara yang berada di lingkungan ini untuk mengembangkan kepada santri-santri atau komunitasnya,” ungkap Ayhani yang juga menyebut kegiatan pengembangan tilawatil Qur'an perlu pembinaan-pembinaan yang kontinyu dan berkesinambungan.

Untuk itu, LPTQ menghadirkan narasumber yang mumpuni untuk memberikan materi-materi tilawah maupun hafidzul Quran. Antara lain Titi Zaenatun, dari LPTQ Provinsi Jawa Tengah sekaligus pengasuh tetap TVRI Jawa Tengah, Ustad H. Nur Faqih Fanani pembina Jawa Tengah, hakim nasional bidang tilawah, juara II pada MTQ di Bali dan dikirim di Iran tahun 1999 dan menjadi juara empat besar. Selain itu ada KH. Achmad Toha Imam Masjid Agung Jawa Tengah, yang memiliki prestasi juara penghafal 20 juz Al Quran internasional di Mekkah.

Sementara Walikota Tegal yang membuka secara resmi Safari Pelatihan Tilawatil Qur’an mengharapkan kegiatan ini mampu meningkat-kan kualitas qori dan qori'ah di Kota Tegal. Apalagi Kota Tegal sebentar lagi akan menyelenggarakan MTQ tingkat Kota Tegal yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 sampai 10 Juni 2015.
“Pembinaan ini mudah - mudahan memberikan motivasi yang besar kepada para santri, qori / qoriah, hafidz / hafidzoh guna meningkatkan kualitas diri, sehingga diharapkan dapat berlaga di tingkat Provinsi Jateng dan dapat meraih prestasi dan membawa nama harum Kota Tegal,” harap Walikota.

Walikota juga mengharapkan LPTQ dapat memberikan masukan bagaimana Kota Tegal melakukan pembinaan tilawah yang akan menghasilkan qori / qori'ah handal dan hafidz / hafidzoh mumpuni.
______________________________

Peta Rencana Struktur Ruang Kota Tegal


Peta Rencana Pola Ruang Kota Tegal
 
 _________________________________________
editor   : tt
sumber : Pemerintah Kota Tegal