Salah satu eskalator di sebelah utara Blok A Lantai 2 Pasar Pagi, yang rusak sehingga tidak dapat difungsikan, segera diperbaiki sebelum bulan Suci Ramadhan. Sehingga pedagang tidak perlu risau pengunjung yang naik ke lantai 3 jumlahnya berkurang.
Hal tersebut diungkapkan Walikota Tegal Hj. Siti Masitha Soeparno menjawab aspirasi salah seorang pedagang lantai 3 Pasar Pagi, Tati, yang menyebut minat pengunjung berkurang untuk naik ke lantai 3 karena salah satu eskalator di lantai 2 menuju lantai 3 di sebelah utara Pasar Pagi Blok A lantai dua tidak berfungsi.
“Tolong diperbaiki eskalator untuk naik ke lantai 3. Kalau mati pengunjung berkurang,” ungkap Tati saat acara Dialog dan Tatap Muka antara Walikota dengan Keluarga Besar Pedagang Pasar Pagi Blok A Kota Tegal, di Blok A Lantai 2 Pasar Pagi, Kamis (4/6) siang.
“Sebelum puasa, Insyaallah segera diperbaiki sehingga memudahkan akses pengunjung naik ke lantai 3. Karena eskalator merupakan salah satu sarana dan prasarana di Pasar Pagi,” ungkap Walikota.
Sebelumnya Kepala Bidang Pasar Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Tegal H. Fahrudin menyebutkan pihaknya memiliki anggaran Rp. 80 juta untuk reparasi sarana dan prasarana pasar Pagi. Untuk kebutuhan eskalator yang mengalami kemacetan, disebutkan Fahrudin, pihak rekanan secara teknis menyebut perbaikan eskalator perlu penggantian panel jika eskalator tetap ingin lancar berjalan. “Kalau diganti nyicil perbagian dikhawatirkan berhenti lagi. Padahal harga panelnya sekitar Rp. 33 juta,” ungkap Fahrudin.
Namun hal tersebut tidak menjadi kendala, Fahrudin berjanji sebelum puasa eskalator sudah terpasang. Disebutkannya untuk memesan panel diperlukan waktu 10 hari karena panel sulit dicari disebabkan eskalator merupakan produk keluaran lama. “Diupayakan minggu depan sudah dapat dipasang,” ungkap Fahrudin.
Selain eskalator, Yan (40) pemilik Kios Juwita di lantai 2 Blok A menyebut kondisi Pasar Pagi khususnya blok A tidak dirancang untuk memasang AC atau pendingin udara secara sentral. Sehingga udara di dalam Blok A cukup panas. Untuk itu, ia meminta Pemkot untuk memasang pendingin udara, exhaust atau lubang angin di pojokan-pojokan Blok A, agar sirkulasi udara lancar.
Sedangkan untuk keamanan, ia meminta Pemkot untuk memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengunjung karena di hari-hari pasaran yakni Rabu dan Minggu banyak pencopet. “Biasanya Rabu dan Minggu juragan pencopet drop anak buahnya di Pasar Pagi. Ini mengurangi kenyamanan pengunjung. Kalau ada satpam yang dibiayai Pemkot tentu meningkatkan kenyamanan pengunjung,” ungkap Yan.
Plt. Dinkop UMKM dan Perindag Drs. Soeripto menyebut, untuk keamanan akan dilaksanakan rekruitmen personel keamanan dari masyarakat yang memiliki kemampuan, potensi untuk keamanan Pasar Pagi yang dibiayanya dibebankan Pemkot. “Direncanakan pada bulan Januari menggunakan APBD 2016 kita realiasikan rekruitmen petugas keamanan yang bekerja sama dengan Polresta Tegal. Februari sudah efektif bekerja,” ungkap Soeripto.
Petugas keamanan direncanakan berjumlah 13 orang, satu koordinator dan setiap hari ada tiga shift. Sementara tenaga keamanan dari Satpol PP Kota Tegal berjumlah 6 irang yang selama ini bertugas tetap ditugaskan.
Sedangkan mengenai permintaan AC maupun exhaust, Soeripto meminta waktu untuk berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum. Sebab untuk melubangi dinding memerlukan perhitungan teknis. “Karena ada hubungannya dengan konstruksi bangunan, kami koordinasi dengan DPU. Apakah bisa dibuka, ukuran berapa lebarnya. Kalau bisa dibuka demi kenyamanan di dalam pasar, kami upayakan dibuka. Kalau tidak bisa terpaksa kami tidak membuka tembok,” jelas Soeripto.
______________________________
sumber: Pemerintah Kota Tegal
0 komentar:
Posting Komentar