TERBARU
Loading...

tegalkota: Kota Tegal Ditantang Kembali Lahirkan Tilawah Berprestasi


Kota Tegal sebelumnya menjadi sumber tilawah nasional bahkan dunia. Namun sayangnya akhir-akhir ini Kota Tegal harus bekerja keras dalam hal peningkatan Tilawatil Qur'an maupun Hafidzul Qur'an. Untuk itu, ke depan Kota Tegal ditantang untuk dapat melahirkan tilawah berprestasi, setidak-tidaknya di Jawa Tengah.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Jawa Tengah Drs. H. Ahyani, M. Si saat memberi sambutan dalam Pembukaan Safari Pelatihan Tilawatil Qur’an yang diselenggarakan oleh LPTQ Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung Setda Kota Tegal, Rabu (3/6).

“Saya percaya Tegal sumbernya tilawah nasional bahkan dunia. Hanya sayangnya sekarang akhir-akhir ini, bukan hanya mengingat masa lalu, tetapi bagaimana nanti kedepan Kota Tegal bisa mengembangkan menjadi pilar atau sumber tilawatil Qur'an, setidak-tidaknya di Jawa Tengah. Ini tantangan bagi Kota Tegal,” ungkap Ahyani yang menyebut Kota Tegal menjadi urutan ke 14 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam Safari Pelatihan Tilawah Quran tahun ini.

Hal tersebut diungkapkan Ahyani karena prihatin prestasi pengembangan tilawatil qur'an dan tahfidzul qur'an saat ini. Padahal, sebut Ahyani, sebelumnya pada awal-awal tahun 1968-1970, Provinsi Jawa Tengah mempunyai prestasi yang membanggakan bahkan lahir dari Kota Tegal. “Kalau tidak salah ada tiga tokoh besar di Kota Tegal, KH. Abdul Hakim Muslim, KH. Abdul Aziz Muslim dan KH. Achmad Cibaweh. Luar biasa, tidak ada di Jawa Tengah ini yang mempunyai tokoh besar di bidang tilawatil qur'an kecuali di Kota Tegal,” ungkap Ahyani.

Namun Ahyani menyayangkan, karena akhir-akhir ini kota Tegal, dilihat dari peta yang dimiliki LPTQ, Kota Tegal harus bekerja lebih keras lagi dalam hal peningkatan kualitas khususnya tilawah maupun tahfidzul qur'an. Untuk itu, pihaknya mengadakan pembinaan tilawatil qur'an di masing-masing daerah. Sebab pembinaan sejenis tidak banyak dilakukan di daerah masing-masing.

“Kalau pun ada pembinaan di daerah, belum banyak guru atau pembina yang berstandart dan berkualitas. Ini yang kami temukan, sudah jarang diadakan, pembinaan kurang. Makanya kita kumpulkan pembina dan pelatih tahfidzul atau tilawah qur'an dengan harapan jadikan modal atau standart untuk pelatihan berikutnya. Jadi tidak berhenti disini. Kami mengharapkan saudara-saudara yang berada di lingkungan ini untuk mengembangkan kepada santri-santri atau komunitasnya,” ungkap Ayhani yang juga menyebut kegiatan pengembangan tilawatil Qur'an perlu pembinaan-pembinaan yang kontinyu dan berkesinambungan.

Untuk itu, LPTQ menghadirkan narasumber yang mumpuni untuk memberikan materi-materi tilawah maupun hafidzul Quran. Antara lain Titi Zaenatun, dari LPTQ Provinsi Jawa Tengah sekaligus pengasuh tetap TVRI Jawa Tengah, Ustad H. Nur Faqih Fanani pembina Jawa Tengah, hakim nasional bidang tilawah, juara II pada MTQ di Bali dan dikirim di Iran tahun 1999 dan menjadi juara empat besar. Selain itu ada KH. Achmad Toha Imam Masjid Agung Jawa Tengah, yang memiliki prestasi juara penghafal 20 juz Al Quran internasional di Mekkah.

Sementara Walikota Tegal yang membuka secara resmi Safari Pelatihan Tilawatil Qur’an mengharapkan kegiatan ini mampu meningkat-kan kualitas qori dan qori'ah di Kota Tegal. Apalagi Kota Tegal sebentar lagi akan menyelenggarakan MTQ tingkat Kota Tegal yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 sampai 10 Juni 2015.
“Pembinaan ini mudah - mudahan memberikan motivasi yang besar kepada para santri, qori / qoriah, hafidz / hafidzoh guna meningkatkan kualitas diri, sehingga diharapkan dapat berlaga di tingkat Provinsi Jateng dan dapat meraih prestasi dan membawa nama harum Kota Tegal,” harap Walikota.

Walikota juga mengharapkan LPTQ dapat memberikan masukan bagaimana Kota Tegal melakukan pembinaan tilawah yang akan menghasilkan qori / qori'ah handal dan hafidz / hafidzoh mumpuni.
______________________________

0 komentar:

Posting Komentar